Menggapai SUKSES

Label: ,


"INSPIRASI"
 Menggapai SUKSES
















Kesuksesan tidak bisa di ukur dari selembar Ijazah atau gelar sarjana. Tekad kuat, kerja keras, dan ketekunan bisa merubah jalan nasib seseorang.

Sudah Siap atau belum untuk SUKSES?

Sepertinya sebuah kesuksesan memang sudah menjadi tujuan akhir hidup semua orang yang ada dimuka bumi. Terlepas dari arti kesuksesan itu sendiri bagi setiap individu yang berbeda-beda. tapi umumnya adalah SUKSES berkaitan erat kemapanan materi, masa depan hidup yang cerah, poosisi dan jabatan yang bagus, nama dan popularitas dan sebagainya.

Tidak sedikit dari kita atau boleh dibilang hampir semua dari kita, mengharapkan kesuksesan menghampiri kita semua. Ketika waktu sekolah dulu, sering ditanya, apa cita-cita kamu jika sudah besar nanti? Ada yang bilang ingin menjadi Presiden, ingin menjadi Dokter, ada yang ingin menjadi Arsitek,pilot,ingin menjadi ini dan ingin menjadi itu, yang intinya adalah ingin menjadi orang yang SUKSES. Cita-cita menjadi Presiden,Dokter,Pilot,Arsitek, dan sebagainya adalah tidak terlepas dari kata SUKSES dalam arti kemapanan dan materi. Bahkan ada juga sebgian orang yang terang-terangan mengatakan ingin menjadi orang yang SUKSES. semua itu sah-sah saja.

"Karena Semua Orang Berhak untuk SUKSES"

Sejak kecil, waktu kita masih duduk dibangku Sekolah Dasar, kita sudah disuguhi berbagai pertanyaan-pertanyaan masa depan kita. Kita secara tidak sadar  sudah ditanamkan dan dibombadir pikiran kita, nahwa kita itu harus menjadi orang yang SUKSES. Menjadi suatu keharusan dalam hidup bahwa kelak, kita besar nanti, kita harus SUKSES, terlebih lagi adalah dorongan orang tua dan latar belakang hidup masing-masing individu yang berbeda.

Dalam setiap doa orang tua untuk anaknya, pasti tidak terlepas satu kalimat doa "semoga anak saya menjadi orang yang SUKSES" diluar dari yang merayakan ulang tahun, baik merayakan bersama keluarga, teman-teman satu geng atau teman-teman kantor, pasti ada kalimat doa "semoga sukses ya".

Setiap kali ada perpisahan yang terjadi, perpisahan apapun pasti juga ada kalimat doa "semoga SUKSES ya ditempat yang baru". Atau jika dalam pertemuan keluarga, apalagi sudah lama tidak bertemu, selalu terselip kalimat doa "semoga SUKSES ya".

Makin SUKSES saja nih, semoga SUKSES terus ya dan berbagi variasi kalimat SUKSES lainnya untuk orang yang SUKSES, tengah menikmati kesuksesannya, yang sedang mau menuju kesuksesan sampai yang belum SUKSES "menjadi tradisi yang memberi energi  positif bagi orang yang didoakan. Disini, saya bukan orang membahas masalah kesuksesan itu, apalagi cara mencapai kesuksesan, karena tidak akan ada habisnya jika membahas itu. Setiap individu dengan individu yang lain berbeda juga mengartikan kata SUKSES dalam kesehariannya. berbeda juga, cara masing-masing orang dalam mencapai kesuksesannya.

"Tapi Apakah kita sudah siap untuk SUKSES?"

Banyak sekali kisah hidup yang ada disekitaran kita. tentang teman-teman kita sendiri, saudara-saudara kita, temannya teman kita,saudaranya saudara kita, teman lama,saudara jauh, siapalah gitu. Yang memang sudah SUKSES, yang memang dari sononya keluarga mereka sudah SUKSES, yang dari biasa-biasa saja kemudian SUKSES karena kerja keras, yang mendadak SUKSES karena satu hal, yang sudah SUKSES kemudian tambah SUKSES.

Tidak sedikit  juga dari mereka yang sudah meraih kesuksesan dari hasil jerih payahnya atau SUKSES karena faktor lainnya. terbawa arus  kesuksesan yang membuatnya lupa diri, sehingga jalan terakhirpun dilaluinyam terjebak dalam kesuksesan itu sendiri, yaitu kembali ke titik awal yang melahan lebih parah.

Pernah tau cerita tentang pemenang lotere miliyar rupiah kemudian jatuh miskin? Pewaris kekayaan orantuanya yang menghabiskan seluruh aset keluarga dan jatuh miskin? Cerita tentang kekayaan yang membutakan mata hati si anak yang mengusir orang tuanya sendiri setelah mendapatkan harta? Atau jatuh miskin karena ditipu mitra bisnis? Kesuksesannya tiba-tiba saja lenyap karena tidak tau mengatur apa yang sudah didapatkannya? Atati Anda ( pembaca artikel ini ) pernah mendengarkan kisah yang lebih memilukan lagi yang bahkan kadamg nyata juga sebagai taruhannya.

Kesemua kisah di atas itu bisa terjadi menurutku karena belum adanya persiapan kita untuk SUKSES? Lha ... apa hubungannya? Apa perlu persiapan hanya untuk SUKSES saja? Tentu ... apapun itu dalam hidup, harus ada persiapan, sering dengar bukan, sediakan payung seblum hujan, buatkan rencana A,B,C, dan sebagainya.

Persiapan diri seperti moral, mental,manajemen diri terhadap pengaturan materi, terhadap kepuasan diri, terhadap lingkungan dan keluarga. Moral sebagai acuan penting. Karena kita tidak ada moral, kita lupa pada keluarga dan lingkungan yang akhirnya yang muncul hanya egoisme, keangkuhan, kesombongan yang menjadi raja dalam diri.

Mental akan kesuksesan diperlukan agar kita siap mengahadapi kesuksesan yang datang menghampiri. tidak terkejut batin yang akhirnya lupa diri, bagaimana menikmati dan mnyiasati kesuksesan yang datang itu. terlebih lagi adalah, kita harus bisa mengatur manajemen diri kita, harus dipersiapkan pengaturan diri, dan kepuasan batin. Mempersiapkan diri sebagai seorang yang pintar, punya wawasan yang luas dan yang peka terhadap pendidikan, peka terhadap situasi yang semuanya bisa menjadi bekal kita dalam menjalani kesuksesan kita nantinya. Tidak bisa tertipu mengerti pengaturan keuangan, tahu yang mana penting dan tidak penting, yang perlu dan tidak perlu serta merta menghabiskannya secara berfoya-foya.

Ayo, persiapkan diri masing-masing untuk sebuah kesuksesan yang sudah ada didepan mata kita? Jangan sampai kesuksesan itu yang justru membuat kita jatuh terpuruk lebih parah kedalam pahitnya kehidupan ini. Amin.

With love.
__Semoga semua makhluk hidup Berbahagia__

TETAP SEMANGAT !!!

_______BUNGA ANNUR ANNISA. S. Pd I.________             

0 komentar:

Posting Komentar